Jumat, 14 September 2012

5 Tanda Pemimpin Bermasalah



Kalau pemimpin mulai menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan terhadapnya, biasanya ia memperlihatkan salah satu atau lebih dari tanda-tanda berikut ini, yang menunjukkan bahwa mereka akan mendapatkan masalah.

1. Mengabaikan kelemahan karakternya
Sedari awal hidupnya, Simson bergumul dengan masalah seksual. Dan karena ia tidak berusaha mengekang hawa nafsunya, ia terus menerus keluar dari batas-batas yang ada. Bukannya menghormati perintah Allah untuk tidak menikahi wanita yang bukan Ibrani, ia malah meminta dinikahkan dengan wanita Filistin karena, seperti katanya, "sebab dia kusukai" (Hakim-Hakim 14:3). Belakangan ia tidur dengan para pelacur. Dan kehancurannya terjadi akibat hubungannya dengan Delila.
Setiap kali seorang pemimpin mengabaikan kelemahan dalam karaternya, ia akan menjadi semakin parah. Dan kelemahannya tersebut akhirnya akan membawanya kepada lingkaran setan yang menuju kepada kehancuran landasan moralnya sebagai pemimpin.

2. Mengandalkan tipu muslihat untuk melindungi diri

Kalau orang main-main dengan ketidak-taatan, seringkali mereka menggunakan tipu muslihat untuk melindungi diri sendiri. Yang pasti demikianlah halnya dengan Simson. Ia suka menggunakan teka-teki untuk menipu orang lain. Dan ketika ia benar-benar melewati garis batas ketaatan dengan berselingkuh dengan Delila, ia terus-menerus berbohong. Tiga kali ia berbohong kepada Delila tentang sumber kekuatannya untuk melindungi diri. Setiap kali seorang pemimpin memutar-balikkan kebenaran dengan cara apapun, itulah tandanya bahwa ia bermasalah.

3. Bertindak menurut kata hati

Berulang kali Simson bertindak menurut kata hatinya. Ia memilih istri secara serampangan. Ia tidak mempertimbangkan ganjaran-ganjaran memberikan teka-teki kepada para tamunya atau memberikan jawabannya kepada istrinya yang orang Filistin itu. Dan lebih dari satu kali ia bertempur mati-matian karena sifatnya yang menurut kata hati. Seorang pemimpin yang tak dapat mengendalikan temperamennya berbahaya bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.

4. Menyalahgunakan karunia-karunia yang diberikan Allah

Simson memiliki kekuatan luar biasa dan pengurapan kudus, namun ia tidak mensyukurinya. Malah, ia terkadang menggunakan pengaruhnya untuk main-main demi mnghibur diri sendiri. Setelah ayah mertuanya memberikan istri Simson kepada pendamping Simson sebagai mempelai, Simson mengeksploitasikan apa yang diniatkan Allah untuk digunakan dalam membebaskan umat-Nya, untuk tujuan balas dendam pribadi. Itu mengakibatkan kematian ayah mertua serta puterinya.
Allah memberikan karunia dengan maksud tertentu, dan karunia itu selalu lebih besar daripada orang yang memilikinya. Namun kalau seorang pemimpin menyalah-gunakan karunia serta sumber-sumber daya yang diberikan Allah, pasti akan ada ganjaran yang tidak diinginkan.

5. Dikuasai oleh kelemahan tertentu

Mereka yang membiarkan dosanya akhirnya akan dikuasai oleh dosanya itu. Ketika Simson berjumpa dengan Delila, akhirnya ia kena batunya. Sang penipu ditipu; sang perayu dirayu. Ia main-main dengan Delila, walaupun ia tahu bahwa Delila di pihak musuh. Namun Delila unggul daripadanya, merayunya untuk mengutarakan isi hatinya (Hakim-Hakim 16:18). Itu adalah permainan yang berbahaya, di mana Simson kalah, dan mengakibatkannya kehilangan segalanya.

Ada orang yang menganggap bahwa ketidak-sempurnaannya yang pribadi takkan mendatangkan ganjaran secara publik, pada hal ya. Pemimpin tidak mungkin lolos dari siapa mereka sesungguhnya, dan apa yang mereka perbuat dalam kegelapan, akan ketahuan. Kalau yang diperbuat itu baik, karakternya maupun kepercayaan orang terhadapnya akan meningkat. Kalau buruk, segalanya yang diperbuat menjadi tidak berarti sedemikian rupa sehingga tiada lagi landasan berpijak baginya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

klik ini juga